Lanjut ke konten

12 Fakta Keberhasilan SBY dan Antitesanya

Juni 19, 2009

Ada beberapa rekan yang berusaha meyakinkan saya atas klaim-klaim keberhasilan SBY (Demokrat) seperti sering kita temukan dalam iklan-iklan  di TV, koran maupun radio. Karena selama ini saya memiliki historis data, maka saya tidak mungkin begitu saja percaya pada klaim-klaim keberhasilan. Selama ini, saya berpikir bahwa diera informasi teknologi maka orang akan semakin melek informasi, tahu fakta, dan sadar realitas sesungguhnya.

SBY Presidenku

SBY Presidenku

Berikut adalah 10 klaim-klaim keberhasilan SBY (Demokrat) dalam berbagai iklan kampanye, yang mana di setiap klaim terdapat antitesanya baik berdasarkan UUD 1945, UU yang berlaku, janji-janji kampanye SBY pada 2004 atau realitas force majoure.

Klaim 1 : Harga BBM diturunkan hingga 3 kali (2008-2009), pertama kali sepanjang sejarah.
Antitesa : 1#Dalam sejarah harga BBM, untuk pertama kali sepanjang sejarah Indonesia, pemerintah menjual BBM dengan termahal yakni Rp 6000 per liter.
2#Pada Desember 2008, untuk pertama kalinya sepanjangg sejarah Indonesia, harga premium yang ditetapkan pemerintah lebih tinggi daripada harga premium di Amerika Serikat. Pada minggu I dan II, harga BBM Indonesia adalah Rp 5500 padahal di AS dibawah Rp 5335 per liter. Dan pada minggu III dan IV, harga BBM Indonesia Rp 5000 padahal di AS dibawah Rp 4892 per liter.

Klaim 2 : Perekonomian terus tumbuh di atas 6% pertahun, tertinggi setelah orde baru.
Antitesa : 1#Pertumbuhan diatas 6% hanya terjadi pada tahun 2007 dan 2008, sedangkan pada tahun 2005 (5.6%), 2006 (5.5%), dan 2008 dibawah 5%. Jadi, pernyataan perekonomian terus tumbuh diatas 6% merupakan suatu pernyataan yang tidak benar.
2# Dalam kampanye pilpres 2004 agar rakyat memilihnya, SBY memiliki janji angin surga yang dituangkan dalam RPJM bahwa pertumbuhan ekonomi dari tahun 2005-2009 adalah 5.5%, 6.1%, 6.7%, 7.2% dan 7.6%. Merujuk pada janji yang tersebut, maka fakta pertumbuhan yang rata-rata dibawah 6% selama 5 tahun merupakan kegagalan melaksankan janji angin surga.

Klaim 3 : Cadangan devisa pada tahun 2008 US$ 51 miliar, tertinggi sepanjang sejarah.
Antitesa
: Dengan landasan yang sama, maka jumlah utang negara tertinggi sepanjang sejarah yakni 1667 Triliun pada awal tahun 2009 atau 1700 triliun per 31 Maret 2009. Inilah pembengkakan utang terbesar sepanjang sejarah.

Klaim 4 : Pemerintah Baik/Bersih atau Good/Clean Governance
Antitesa
: Hal ini bertolakbelakang dimana terdapat anggota-anggota kabinet yang memiliki conflict interest terutama kepentingan partai. Para menteri, dan pejabat teras SBY-JK digaji oleh uang rakyat. Tapi, Andi Mallaranggeng, Rizal Mallarangeng, JK, Surya Dharma Ali, MS Kaban, Hatta Radjasa, Fahmi Idris, Bambang S, Jero Wajik dan sejumlah menteri memiliki hati mendua antara urusan negara dengan urusan partai/tim sukses.  Bahkan iklan puluhan miliar berdurasi panjang tentang Lanjutkan Sejarah Koperasi oleh Surya Dharma Ali  (PPP) dan iklan sekolah gratis oleh Bambang S (PAN) sarat dengan kepentingan politik pemenangan SBY-Boediono. Begitu juga fasilitas negara seperti situs http://www.presidenri.go.id digunakan untuk kampanye politik. Tampak sekali lingkaran dalam SBY selalu “lempar batu sembunyi tangan“. Tidak hanya itu saja, ketika SBY menyatakan slogan pemerintah yang baik dan bersih, namun fakta tersembunyi adalah merekrut pejabat BUMN dalam Tim Kampanye Nasionalnya, sebut saja Ketua Dewan Pengawas Peruri Achdari,  Komisaris (Kom.) Utama PPA Raden Pardede, Kom. Independen Indosat Soeprapto, Kom. Hutama Karya Max Tamaela, Kom. Wijaya Karya Dadi Prajipto, Kom. Kimia Farma Effendi Rangkuti,  Kom. KAI Yahya Ombara, Kom. Pertamina Umar Said,  Ketua Dewan Pengawa Bulog Sulatin Umar hingga Kom. Utama Pertamina Jend Pol (purn) Sutanto dalam GPS. Sebenarnya ini adalah paradoks antara klaim pemerintah bersih, tapi  disisi lain sarat dengan pelanggaran UU dan penyelewangan fasilitas negara. Bersih hanya menjadi “fakta angin surga” selama penyelewangan fasilitas negara dan pelanggaran UU menjadi suatu yang lumrah bagi penguasa selama tidak diketahui publik umum.

Klaim 5 :Rasio hutang negara terhadap PDB terus turun dari 56% pada tahun 2004 menjadi 34% pada tahun 2008
Antitesa
: #1 Secara relatif jumlah utang negara turun, tapi secara absolut utang negara naik 33% dari Rp 1275 T pada 2004 menjadi Rp 1700 triliun pada Maret 2009.
#2 Sampai hingga saat ini, pemerintah masih setia membayar utang najis serta pengelolaan penarikan utang luar negeri yang bermasalah seperti dilaporkan BPK dan KPK.
# Jika bermain rasio semata, maka rasio utang terhadap PDB saat ini masih jauh lebih tinggi dibanding tahun 1996  sebesar 24% atau turun 5% dari tahun 1995 (29% ). Sedangkan penurunan rasio utang terbesar dilakukan periode pemerintah 1999-2004 yakni Gus Dur + Megawati dari rasio utang/PDB 103% pada tahun 1999 menjadi 56% pada tahun 2004.

Klaim 6 :Utang IMF lunas
Antitesa
: Utang IMF 9 miliar USD bersifat nonlikuid. Keputusan menghentikan kontrak dengan IMF telah dilakukan pada 2004. Ketika utang IMF lunas, utang luar negeri kepada ADB meningkat dan disisi lain utang dalam negeri naik 50% selama 4 tahun dan tertinggi sepanjang sejarah.

Klaim 7 :CGI dibubarkan.
Antitesa
: IGGI/CGI merupakan grup lembaga keuangan dan negara asing yang menjadi kreditor utang Indonesia. Negara-negara anggota CGI adalah ADB, IMF, UNDP, Bank Dunia, Australia, Belgia, Inggris Raya, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Selandia Baru, Swiss dan Amerika Serikat. Jadi, meksipun CGI dibubarkan, negara-negara kreditor seperti Amerika, Australia, Inggris, Jepang dan lembaga keuangan ADB atau Bank Dunia masih menjadi negara kreditor Indonesia. Pencitraan pembubaran CGI hanyalah kedok pencitraan atas sebuah lembaga institusi, padahal anggotanya CGI masih eksis, tumbuh dan bahkan berkembang.

Klaim 8 :Anggaran pendidikan naik menjadi 20% dari APBN, pertama kali sepanjang sejarah.
Antitesa
: Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% merupakan amanah yang harus dilaksanakan secepat mungkin setelah amandemen UUD 1945 Pasal  31  Ayat  (4) yang diperjelas melalui UU 20 tahun 2003 disahkan pada Juli 2003. Namun, meski SBY telah memimpin selama 4 tahun, namun tidak ada niatnya untuk menganggarkan pendidikan sebesar 20%. Tiap tahun sejak 2005, gugatan demi gugatan dilakukan PGRI atas kebijakan pemerintah SBY yang melanggar amanat konstitusi UU 20/2003. Akhirnya pada pertengahan 2008, perjuangan dan semangat pantang menyerah para guru dalam wadah PGRI berbuah hasil, dimana mereka berhasil mengugat UU APBN via Mahkamah Konstitusi dengan Putusan MK Nomor 13/PUU-VI/2008 tanggal 13  Agustus  2008 yang mana “memaksa” Pemerintah SBY mau tidak mau, suka tidak suka harus menganggarkan anggaran pendidikan 20% pada APBN 2009. Suara para guru menang atas kebijakan SBY bersama DPR yang tidak merealisasikan anggaran 20% untuk pendidikan. Atas jerih payah dan gugatan para guru, tiba-tiba SBY dan Demokrat mengklaim 20% adalah keberhasilannya. Suatu hal yang sangat bertolak belakang, dengan fakta yang sesungguhnya. Justru keberhasilan anggaran pendidiakn 20% merupakan keberhasilan perjuangan guru melawan ketidakpatuhan pemerintah atas amanah UU Sisdiknas.

Klaim 9 :Pelayanan kesehatan gratis bagi rakyat miskin. Anggaran kesehatan naik 3 kali lipat dari sebelumnya, tertinggi sejak orde baru.
Antitesa
: Biaya rata-rata kesehatan terus meningkat. Meningkatnya biaya kesehatan dan minimnya ketersediaan layanan kesehatan gratis di berbagai rumah sakit telah menjadi isu yang hangat pada tahun 2007-2008. Bahkan, mahalnya biaya kesehatan menyebabkan masyarakat lebih percaya pada dukun cilik Ponari. Jika dikatakan anggaran kesehatan naik  3 kali, maka kita tanyakan kembali apakah layanan kesehatan meningkat tiga kali? Ternyata tidak. RS Cipto Jakarta tetap menolak pasien untuk rawat inap di RS dan meminta pasien tinggal di luar RS. Hal ini lebih terkait dengan inflasi. Sebagai contoh. Pada tahun 1997, UMR rata-rata sekitar Rp 220 000. Tapi tahun 2009 sudah naik hampir 3.5 kali yakni Rp 800.000 per bulan. Dengan pikiran sempit, maka kita akan merasa bahwa kenaikan UMR sebesar 3x lipat ini merupakan prestasi tertinggi.  Tapi, ingat  pada beban masyarakat. Dengan gaji UMR yang diperoleh oleh seorang pekerja (kepala keluarga atau KK), maka pada tahun 1997, KK tersebut dapat membeli sekitar  300 kg beras (harga beras Rp 700 per kg). Namun pada 2009, ia  hanya mampu membeli sekitar Rp 160 kg beras (harga beras Rp 5000 per kg) meskipun UMR naik 3.5 kali. Artinya apa? Kenaikkan pendapatan (3.5 kali)  jauh dibawah kenaikan inflasi barang (beras naik 7 kali).

Klaim 10 :Korupsi diberantas tanpa pandang bulu. Lebih dari 500 pejabat publik diproses secara hukum, tertinggi sejak merdeka.
Antitesa
: #1 Sampai saat ini, kasus aliran korupsi dana non-budgeter DKP 2004 terhenti. Berdasarkan pengakuan terpidana Rokhmin Dahuri dan pelaku Amien Rais bahwa pasangan capres-cawapres  2004 memang menerima aliran dana non-budgeter DKP. Dan salah satu penerima dana tersebut adalah SBY-JK sebesar Rp 225 juta. Namun kasus ini dihentikan setelah  SBY berjabat tangan dengan Amien Rais di Bandara Halim tahun 2007. Ini jelas merupakan cacat dalam pemberantasan korupsi. Dan memang lumrah bahwa penguasa kita masih kebal akan hukum. Yang ironis adalah Rokmin Dahuri menjadi tumbal para penikmat dana korupsi. Inikah pemberantasan korupsi tanpa bulu?  Belum lagi kita berbicara mengenai penanganan kasus royalti batubara, BLBI, suspensi saham BUMI dan luapan lumpu Lapindo.
#2 Perlu diketahui bahwa keberhasilan pemberantasan korupsi lebih diperankan oleh lembaga KPK. KPK dapat eksis melalui UU 31 tahun 1999 di Pemerintahan BJ Habibie yang kemudian direvisi kembali dalam UU  30 Tahun 2002 tentang Tipikor dibawah Pemerintah Megawati. Dan perlu dicatat, KPK adalah lembaga independen yang dibentuk untuk memberantas korupsi dan melapor hasil kerjanya pada DPR  dan Presiden.

Klaim 11 :Pengangguran terus menurun. 9,9% pada tahun 2004 menjadi 8,5% pada tahun 2008.
Antitesa:
Melalui klaim ini, justru sebenarnya menunjukkan pemerintahan SBY gagal dalam merealisasi janji angin surga pada kampanye 2004 yang tertuang dalam RPJM. Dalam RPJM, SBY berjanji akan mengurangi angka pengangguran dari 9.9% pada tahun 2004 menjadi 5.1% pada tahun 2009. Tapi, faktanya, meskipun anggaran naik 3 kali, jumlah penduduk yang menganggur tidak kunjung berkurang sesuai dengan janjinya pada rakyat seperti kita. Dan data tahun 2008 mencatat angka pengangguran adalah 8.4% jauh dibawah target janji kepada kita.

Klaim 12 :Kemiskinan terus turun 16,7% pada tahun 2004 menjadi 15,4% pada tahun 2008.
Antitesa:
Jika tim iklan SBY-Demokrat mau jujur, fakta angka kemiskinan justru menunjukan kegagalan janji SBY dalam pilpres 2004 yang dituangkan dalam RPJM 2005. Janji angka kemiskinan dalam RPJM di tahun 2009 adalah 8.2%, tapi hingga tahun 2008, angka kemiskinan masih diatas 15.4% tidak jauh bergeser dengan tahun 2004. Meskipun adanya program andalan seperti PNPM atau KUR, jumlah penduduk miskin tidak mengalami pengurangan signifikan. Bayangkan meskipun anggaran naik 300%, angka kemiskinan pada 2004 berjumlah 36.1 juta jiwa hanya turun 35 juta jiwa pada Maret 2008 dan meningkat kembali menjadi 40 juta jiwa pada Desember 2008 (data survei UI).

***********
Semoga melalui tulisan ini, masyarakat harus melihat suatu iklan politik  dengan  objektif dengan selalu bertanya “apakah benar data dan faktanya seperti itu?”. Sebaai rakyat kecil, kita bisa melihat, dengan menggunakan persfektif data RPJM ataupun UU yang berlaku, maka sebenarnya klaim-klaim yang sering digunakan SBY (Demokrat) dalam kampanye hanyalah “permainan” statistik kebenaran, yang bernilai kebenaran relatif, bukan sepenuhnya kebenaran absolut. Semoga mereka yang biasanya bersikokoh mengklaim prestasi ini dan itu, bisa sama-sama fair dalam menganalisa data dan kebenaran.

Salam Nusantaraku, 19 Juni 2009
ech-wan

Revisi 26 Juni 2009

Pada tanggal 26 Juni, tulisan dari 13 Fakta dan antitesa saya revisi menjadi 12 Fakta dan Antitesa.  Yang mana setelah saya berdiskusi dengan Sdr. Yogi, karena kurangnya data back-up saya. Meskipun sumber YLKI saya hapus, namun klaim 8 masih mungkin dapat dipertanyakan kedepan.

Klaim 8 :Mengadakan program-program pro-rakyat seperti: BLT, BOS, Beasiswa, JAMKESMAS, PNPM Mandiri, dan KUR tanpa agunan tambahan..
Antitesa
:  Apakah BLT memiliki dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat? Dengan hanya memberi uang kepada masyarakat tanpa adanya follow up untuk menggunakan slot anggaran untuk peningkatan kualitas hidup, maka program ad hoc BLT merupakan program yang tidak memiliki dampak positif jangka panjang bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Padahal pada awalnya BLT hanya digunakan untuk mengkompensasi kenaikan BBM. Sehingga pemberian BLT di tahun 2009 (bukan dalam agenda kenaikan BBM) menyedot penambahan utang negara. Alasan pemberian BLT menjadi lemah tatkala pemerintah sulit menciptakan lapangan pekerjaan. Angka kemiskinan yang meningkat di akhir tahun 2008 (Hasil Penelitan UI akhir 2008 menyebutkan angka kemiskinan di atas 40 juta jiwa). Program BOS, beasiswa, Jamkesmas merupakan program implementasi yang diwajibkan/amanah dari UU 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Sehingga tim iklan SBY harus dengan jujur mengatakan mana kewajiban/amanah UU, mana pula hasil kreatifitas pemimpin (BLT).

Update: (+ revisi bahas per 21 Juni)

Terima kasih Sdr Oto atas permintaannya data-data yang saya gunakan:

Saya menggunakan data: (silahkan klik sekitar 35 sumber data saya)
Data BPS : GDP—- Kemiskinan [pdf]—– Pengangguran
Janji SBY-JK 2004 dalam RPJM : PP 7 Tahun 2005
Data Bank Indonesia : Laporan BI 2008 [inflasi, GDP, cadangan devisa, APBN] —-  Laporan BI 2004 —- Laporan BI 1998-1999
UU APBN : 2004-2008
Laporan BPK : Pemeriksaan 2007 —— Pemeriksaaan 2007 dan 2006 —- Laporan Pemeriksaan LKPP RI 2008
Kurs Dollar : Depkeu
Korupsi : UU 30/2002 –UU 31/1999Sumber 1Sumber 2Sumber 3Sumber 4Sumber 5Sumber 6
Indikasi Korupsi Utang Luar Negeri : Sumber 1 —-Sumber 2—-Sumber 3 —-Sumber 4
Jumlah Utang : Dirjen Pengelolaan Utang per 31 Maret 2009
Lainnya : UU Sisdiknas —-  Agenda Privatisasi-——-Tim Bayangan Kampanye —--Antara Menteri dan Parpol—-Utang NajisPelajaran Utang Najis4X Perampokan IndonesiaLapindoGugatan PGRI ke Pemerintah via MK —- BLT dan Rokok Detikfinance

Saya menggunakan referensi data-data diatas, silahkan jika Anda ingin menyanggah data tersebut klik link-link situs tersebut. Sedangkan link iklan kampanye tidak perlu saya beri link, karena Anda sudah familiar dengan isi iklan tersebut di TV, Radio, internet ataupun Koran. Silahkan memberi komentar dengan data-data dan fakta saudara, dan saya harap bukan komentar dengan landasan “menurut apa yang saya dengar, yang penting ……”. Mari belajar data dan fakta. Trims
Catatan : alasan dan saran dari tulisan saya dapat dilihat di klik sini. [ingat jadilah pendukung yang berkualitas begitu juga jadi kritikus yang berdasar data dan fakta]

253 Komentar leave one →
  1. Psikolog 234 permalink
    Desember 31, 2009 12:20 AM

    @Nusantaraku

    Menurut saya, Jarimatika membaca apa yang ditulis oleh Nusantaraku. Jarimatika merespons apa yang dia baca atas ketidak lengkapan tulisan Nusantaraku. Wajar saja Jarimatika berhitung sesuai dengan angka-angka yang dia baca.

    Justru, ini adalah salah satu ketidak tulusan seorang Nusantaraku. Mengapa anda menulis tidak lengkap? Saya rasa anda adalah orang yang pintar dan cerdas, namun ketika mendapat keritikan, anda tidak dapat menerima, malah menyalahkan Jarimatika. Salah anda sendiri menulis hanya sepotong-sepotong.

    Ini yang anda tulis kepada Jarimatika: “Hm….satu jari (telunjuk) menunjuk ke orang lain, 3 jari menunjuk kepada diri sendiri… :D”

    Sorry Nusantaraku, saya melihat anda justru yang demikian. Saya bisa bilang tulisan ini hanya sekedar karya seorang Dr. Google yang cerdas namun hatinya miskin. Berani menulis (walaupun sepotong-sepotong dan tidak lengkap), namun tidak mau menerima keritik. Seorang penulis harus bisa menerima keritikan. Menurut pengalaman saya, ini adalah contoh seorang provokator preman jalanan yang lebih suka mengeluh. Talk More Do Less…kebalikan dari jargon iklan rokok itu.

    Saya ini tidak mempermasalahkan bahwa SBY itu baik atau buruk. Tapi lebih menilai pribadi Nusantaraku yang pintar dan cerdas namun hatinya berbulu dan miskin.

    • Desember 31, 2009 1:09 AM

      Saudara Jarimatika alias Psikolog 234,
      Apa sih sulitnya jika Anda secara gentle membalas komentar saya dengan nick Jarimatika?
      Mengapa Anda harus lari dari pemikiran dan tulisan Anda bernick Jarimatika setelah saya tanggapi?
      Mengapa Anda beralibi “Justru, ini adalah salah satu ketidak tulusan seorang Nusantaraku. Mengapa anda menulis tidak lengkap?”.
      Bagaimana Anda bisa menyimpulkan ketidaklengkapan tulisan, jika Anda sendiri tidak berani membaca fakta?
      Apakah Anda tidak mampu melihat referensi yang saya linknya setiap tulisan berwarna biru?
      Semua data analisis sudah saya tambahkan. Apakah Anda pernah mencoba membaca semua referensi saya?
      Apakah Anda sudah mematahkan antitesa saya?

      Cobalah seperti Saudara Yogi yang memberi kritik kepada saya, dan selama yang disampaikan adalah fakta, maka saya akan mengubah 13 Fakta Keberhasilan SBY dan Antitesanya menjadi 12 Fakta Keberhasilan SBY dan Antitesanya. Itulah cara diskusi yang elegan. Kritik yang konstruktif dan benar akan saya terima sepenuh hati. Saya malas berdiskusi tidak jelas yang berujung debat kusir.

      Silahkan Anda baca puluhan tanggapan saya, dan berapa banyak saya menerima kritikan tersebut. Dan mohon pelajari, kritik seperti apa yang saya terima, dan kritik seperti apa yang tidak bisa saya terima (salah satunya cara seperti Anda). 🙂
      Trims.

      • abdi negara permalink
        Agustus 23, 2010 1:28 PM

        bagus juga menilai berdasarkan data dan fakta dan referensi dari berbagai sumber yg bisa dipertanggungjawabkan. tapi sebenarnya kita dapat rasakan sendiri dan bandingkan sendiri, dulu dan sekarang hidup lebih susah mana ? kalo aku sih merasa sekarang hidup lebih mudah. biar harga lebih mahal yang penting bisa kebeli. dulu harga barang2 pada murah juga ngak kebeli mah percumah.

  2. alfa_jogja permalink
    Januari 20, 2010 12:26 PM

    APAPUN ITU..KEMBALI KE HATI NURANI KITA.. pemimpin yang baik tentunya tidak membohongi rakyatnya..

    • dony kartien permalink
      Januari 29, 2010 11:32 PM

      stuju.. dan tambahan, sebelum bisa d buktikan bahwa sby berbohong kita g bisa menghakiminya bersalah. politik itu kejam saudaraku..

  3. blog bagus permalink
    Januari 21, 2010 1:36 AM

    blog bagus…
    cukup relevan..

  4. dony kartien permalink
    Januari 29, 2010 11:29 PM

    trims info saudara.. tapi yg perlu kita ketahui juga bahwa masyarakat, dan saya pribadi yg masih awam ini perlu bukti yg tampak dg apa yg d katakan kemajuan. pemerintahan sby menurut saya sudah menampakkan sedikit kemajuan pd negara kita trcinta ini d bandingkan dg pmerintahan sblmnya, trlepas dg penilaian saudara benar atau salah.

  5. Siregar permalink
    Februari 5, 2010 10:30 PM

    thank you…

    sudah dikopi paste ke milis demi menyumpal tanggapan miring kolega saya setelah debat kusir 100 hari pemerintahan dan bagaimana mereka (baca: bemo’ers) memutarbalikkan fakta demi image.

  6. Juni 27, 2010 1:46 PM

    Hai, wah seru sekali, bagus artikelnya 🙂

    Thanks atas infonya

  7. abdi negara permalink
    Agustus 23, 2010 1:21 PM

    ini yg aku rasakan sebagai abdi negara (alias PNS) : dulu serba murah tapi serba ngak kebeli, sekarang serba mahal tapi serba kebeli yg jelas sekarang hidup jauh lebih mudah dan lebih sejahtera. apakah ini hasil kerja Presiden atau bukan, ngak tahu juga. yg penting hidup lebih bebas dan sejahtera

    • hareez mchareez permalink
      April 13, 2013 10:07 AM

      terlalu egois dan jauh dari empati… abdi negara tetapi bukan abdi rakyat… saya pikir tidak layak bangga bisa membeli apa-apa yang mahal dari uang dibayar dengan mengorbankan sebagian besar rakyat yang tidak bisa bersuara.

  8. alien permalink
    Januari 2, 2013 7:14 AM

    sebaiknya ambil yang positif saja, tdk perlu mnegumbar kjelekanya 🙂

  9. jakarta permalink
    Februari 2, 2013 1:06 PM

    SBY lebih banyak penghargaan internasional berdasarkan KINERJA oleh lembaga resmi dunia seperti PBB, negara Eropa, AS, IMF dll.

    Prestasi SBY selama 2004-2012 :

    1. Pendapatan perkapita naik 2 kali lipat
    2. Ekonomi naik 3 kali lipat
    3. Devisa naik 3 kali lipat
    4. Jumlah mobil dan motor rakyat naik 4 kali lipat (rakyat makmur)
    5. Simpanan rakyat naik 3 kali lipat (rakyat semakin makmur)
    6. Dana pemerintah RI untuk pemerintah daerah naik 4 kali lipat
    7. APBN naik 2 kali lipat
    8. Pajak naik 2 kali lipat
    9. Tahun 2004 orang miskin Indonesia ada 60%, sekarang orang miskin Indonesia turun tinggal 13%-40%
    10. Tahun 2004 orang kelas menengah Indonesia hanya 40% sekarang orang kelas menengah Indonesia naik menjadi 58%
    11. Gaji PNS naik 7 kali dalam 7 tahun
    12. Indonesia juara Sea Games
    13. Indonesia menjadi negara Asia pertama yang memproduksi panser, kapal perang, pesawat dan mobil
    14. Jumlah rumah rakyat naik
    15. Jumlah ekspor naik 2 kali lipat

  10. jakarta permalink
    Februari 2, 2013 1:08 PM

    INI BUKTI PRESTASI INDONESIA.

    Tahun 1998 ekonomi Indonesia hanya USD 95 Miliar kalah dari ekonomi Malaysia-Thailand dan Singapura

    Perbandingan ekonomi Indonesia di Asia Tenggara tahun 2011 :

    Ekonomi

    Indonesia USD 846 Miliar
    Thailand USD 369 Miliar
    Malaysia USD 287 Miliar
    Singapura USD 259 Miliar
    Filipina USD 224 Miliar
    Vietnam USD 123 Miliar
    Myanmar USD 55 Miliar
    Brunei USD 16 Miliar
    Laos USD 7 Miliar
    Timor Leste USD 5 Miliar

    NB : Tahun 1999 ekonomi Indonesia dibawah Thailand-Malaysia-Singapura, pendapatan per kapita Indonesia diatas Filipina-Vietnam-Myanmar-Laos dan Timor Leste.

    Perbandingan mobil Indonesia di Asia Tenggara tahun 2011 :

    Jumlah mobil (pribadi, bus, truk)
    Indonesia 20 Juta unit mobil
    Thailand 9 Juta unit mobil
    Malaysia 9 Juta unit mobil
    Singapura 6 Juta unit mobil
    Filipina 2,4 Juta unit mobil
    Vietnam 1 Juta unit mobil
    Myanmar 600.000 unit mobil
    Brunei 240.000 unit mobil
    Laos 130.000 unit mobil
    Timor Leste 50.000 unit mobil

    Perbandingan ekonomi Indonesia dengan negara besar lain tahun 2011 :

    Ekonomi

    Indonesia USD 846 Miliar
    Belanda USD 836 Miliar
    Turki USD 774 Miliar
    Swiss USD 660 Miliar
    Arab Saudi USD 597 Miliar
    Swedia USD 539 Miliar
    Iran USD 521 Miliar
    Belgia USD 514 Miliar
    Polandia USD 514 Miliar
    Norwegia USD 485 Miliar
    Argentina USD 485 Miliar
    Taiwan USD 430 Miliar
    Austria USD 418 Miliar
    Afrika SelatanUSD 408 Miliar
    Kolombia USD 333 Miliar
    Denmark USD 332 Miliar
    Venezuela USD 315 Miliar
    Yunani USD 299 Miliar
    Finlandia USD 263 Miliar
    Chili USD 248 Miliar
    Nigeria USD 245 Miliar
    Hongkong USD 243 Miliar
    Israel USD 242 Miliar
    Portugal USD 237 Miliar
    Mesir USD 231 Miliar
    Irlandia USD 217 Miliar
    Ceko USD 217 Miliar
    Pakistan USD 208 Miliar
    Aljazair USD 198 Miliar
    Romania USD 189 Miliar
    Kazakhstan USD 186 Miliar
    Peru USD 180 Miliar

    Qatar-Ukraina-Selandia Baru-Kuwait-Hungaria-Iraq-Bangladesh antara USD 100 Miliar-USD 170 Miliar.
    Slovakia-Syria-Kuba-Ekuador-Kroasia-Belarus-Bulgaria-Slovenia antara USD 50 Miliar-USD 100 Miliar.

    NB : Tahun 1998 ekonomi mayoritas negara itu (termasuk Israel) diatas ekonomi Indonesia. Tahun 2011 ekonomi Indonesia melejit menyalip lebih dari 25 negara besar Asia-Eropa-Amerika-Afrika.

    Jumlah mobil (termasuk mobil pribadi, truk, bus)

    INDONESIA 20 Juta unit mobil

    Polandia 18 Juta unit mobil
    Iran 13 Juta unit mobil
    Argentina 12 Juta unit mobil
    Turki 10 Juta unit mobil
    Thailand 9 Juta unit mobil
    Malaysia 9 Juta unit mobil
    Arab Saudi 9 Juta unit mobil
    Afsel 8 Juta unit mobil
    Belanda 8 Juta unit mobil
    Taiwan 6 Juta unit mobil
    Singapura 6 Juta unit mobil
    Austria 5 Juta unit mobil
    Portugal 5 Juta unit mobil
    Venezuela 5 Juta unit mobil
    Ceko 5 Juta unit mobil
    Belgia 5 Juta unit mobil
    Swedia 4 Juta unit mobil
    Swiss 4 Juta unit mobil
    Yunani 4 Juta unit mobil
    Nigeria 4 Juta unit mobil
    Mesir 4 Juta unit mobil
    Romania 4 Juta unit mobil
    Pakistan 4 Juta unit mobil
    Kazakhstan 4 Juta unit mobil
    Norwegia 3 Juta unit mobil
    Kolombia 3 Juta unit mobil
    Denmark 3 Juta unit mobil
    Israel 3 Juta unit mobil
    Finlandia 3 Juta unit mobil
    Irlandia 3 Juta unit mobil
    Chili 3 Juta unit mobil
    Filipina 2,4 Juta unit mobil

    • hareez mchareez permalink
      April 13, 2013 10:28 AM

      Catatan yang aneh dan tidak kuat sebagai argumen. Anda berbicara angka mati yang bisa jadi sangat lemah realita data pendukungnya, malah rentan sebagai bukti kelemahan bangsa dan bukan merupakan hasil kajian yang mewakili hakekat tujuan pembangunan.
      Pada sisi yang lain, pengungkapan hal-hal bagus model seperti itu, rawan menjadi senjata makan tuan bagi negara mengingat hal tersebut membuat aparat cenderung menjadi lengah dan tidak mewaspadai ancaman dan sisi lemah dihadapan negara lain.

  11. hareez mchareez permalink
    April 13, 2013 10:16 AM

    Realita mengenaskan masyarakat muslim. Ikut prihatin. Semoga dimunculkan para alim ulama yang dapat mengembalikan orientasi hati masyarakat kepada Penciptanya, sehingga melahirkan generasi yang sehat jiwa raga dan sosialnya… semoga diberikan kepada kita semua kekuatan untuk menjadikan keluarga dan anak cucu kita sebagai bagian dari pejuang kebenaran dan keadilan berdasarkan tuntunan Rasulullah SAW. aaamiiin.

  12. Februari 21, 2014 11:32 AM

    Setelah saya cek harga bbm di AS paling murah 3$ per galon= 3.8 liter Rp 30.000(kursnya 10.000) kalau kita bagi 4 berarti sekitar 7000an per liter.
    Kalau harga bbm di indonesia paling mahal 6500. Berarti fakta diatas adalah kebohongan belaka karena ketidaksukaan sama SBY. sungguh memalukan dan memuakkan.
    Maju terus pak SBY! Kaulah pemimpin terbaik indonesia. Kami rakyatmu percaya dan mendukung serta mendoakan yg terbaik bagimu selalu. Amin!

    • sabana permalink
      Maret 27, 2014 11:12 AM

      paling mahal 6500? gak salah.. liat donk pertamax dan pertamax +. kalo di AS harga 7000 an udah dapet kualitas bensin mungkin di atas pertamax +

  13. elyana permalink
    Agustus 18, 2016 10:23 PM

    Buktinya bangsa ini sudah lebih maju di banding sblmya biaya sekolah juga gratis walaupun smpe smp.terbukti makin menurun anak putus sekolah dan kehidupan masyarakat semakin sejahtera.terima kasih buat bapak sby yg sudah berjuang keras membangun bangsa.

Trackbacks

  1. Nasib apa Derita SBY ? | Ada-akbar.com
  2. periode pertama berhasil?? ini antitesa nya « vithokingarthur

Tinggalkan komentar