Lanjut ke konten

20 Negara dengan Jumlah Militer Terbesar

Januari 11, 2009

20 Negara dengan Jumlah Militer Terbesar

Pada kesempatan ini, nusantaranews akan menampilkan negara-negara dengan kekuatan militer terbesar yakni dari segi jumlah total tentara aktifnya. Dan kita dapat melihat seberapa besar kekuatan militer kita [jumlah] dibanding negara-negara lain di dunia. Selain itu, kita dapat melihat bahwa negara-negara yang ‘asyik’ berperang dan berkonflik cenderung memiliki persentase tentara yang sangat tinggi terhadap jumlah penduduknya.

Berdasarkan data Center for Strategic and International Studies (CSIS*) pada tahun 2006 dan Jaffa Center of Strategic Studies (JCSS*) menunjukkan bahwa negara dengan  jumlah tentara aktif terbesar adalah China dengan 2.255.000 tentara aktif, 800.000 pasukan cadangan serta 3.969.000 paramiliter.

Amerika berada diposisi kedua dengan jumlah tentara sebanyak 1.473.900 tentara aktif, 1.458.500 pasukan cadangan serta 453.000 paramiliter. Sedangkan India dengan jumlah tentara aktif sebesar 1.325.000 berada diposisi ketiga dan diikuti Korea Utara (4), Rusia (5) dan Korea Selatan (6).

Sedangkan Indonesia berada diposisi 13 dengan 316.000 tentara aktif (0.14%), 400.000 pasukan cadangan, dan 207.000 paramiliter.  Jumlah kekuatan militernya Indonesia berada diposisi ke-3 di kawasan ASEAN setelah Vietnam (10), Myanmar (12). Sedangkan Thailand tepat berada di bawah Indonesia.
Berikut ini tabel 20 Negara dengan jumlah Militer Terbesar (tentara aktif) dan 11 negara tambahan (pilihan subjektif)

No Negara # Penduduk Tentara
Aktif
Cdangan +
Paramiliter
%
Tentara
1 RR China 1,335,810,000 2,255,000 4,769,000 0.17%
2 Amerika S 306,102,000 1,473,900 1,911,500 0.48%
3 India 1,142,950,000 1,325,000 2,448,300 0.12%
4 Korea Utara 23,790,000 1,106,000 4,889,000 4.65%
5 Rusia 141,735,840 1,037,000 2,759,100 0.73%
6 Korea Selatan 48,224,000 687,000 4,522,000 1.42%
7 Pakistan 165,330,000 650,000 830,000 0.39%
8 Iran 70,495,782 545,000 11,740,000 0.77%
9 Turki 70,586,256 514,850 528,700 0.73%
10 Vietnam 87,375,000 484,000 9,080,000 0.55%
11 Mesir 75,745,000 450,000 659,000 0.59%
12 Myanmar 48,798,000 428,250 72,000 0.88%
13 Indonesia 229,221,000 316,000 607,000 0.14%
14 Thailand 63,038,247 306,600 313,700 0.49%
15 Syria 19,929,000 296,000 240,500 1.49%
16 Taiwan 23,027,672 290,000 1,675,500 1.26%
17 Brazil 188,480,000 312,000 1,400,600 0.17%
18 Jerman 82,062,200 284,500 398,650 0.35%
19 Colombia 44,660,000 280,000 140,000 0.63%
20 Irak 28,993,000 265,607 242,212 0.92%
Tambahan
21 Prancis 64,105,100 259,050 520,400 0.40%
22 Jepang 127,704,000 238,000 70,149 0.19%
25 Saudi Arabia 24,735,000 199,500 35,000 0.81%
26 Inggris 61,612,300 195,900 233,860 0.32%
30 Israel 7,373,000 177,000 416,050 2.40%
37 Kamboja 13,388,910 124,300 67,000 0.93%
40 Filipina 90,457,200 114,500 289,500 0.13%
42 Malaysia 27,757,000 110,000 61,700 0.40%
62 Singapura 4,839,400 60,500 408,800 1.25%
89 Laos 5,859,000 29,100 100,000 0.50%
135 Brunai 390,000 7,000 3,750 0.03%
** Warna Coklat-Kemarahan : Negara ASEAN

Selain itu, terdapat 3 negara dengan persentase pasukan tentara aktifnya lebih dari 2% total penduduk yakni
1. Korea Utara (Rank 4) – 4.6%
2. Eritrea – 4.2% (Rank 24) – negara Afrika Timur
3. Israel – 2.4% (Rank 30)

Untuk negara-negara yang masih ada ketegangan politik, rata-rata tiap negara tersebut mempersiapkan tentara+cadangan+paramiliternya hingga jutaan tentara.  Dari tabel di atas, terlihat Iran memiliki pasukan cadangan [rakyat yang siap tempur] hingga mencapai angka 11 juta (demi membendung pengaruh Sunni Arab + Israel) . Begitu juga, Korea Utara dan Korea Selatan yang memiliki jumlah personel mencapai 5 juta. Hal serupa dapat dilihat antara India dan Pakistan. Tentunya, negara-negara tersebut harus rela mengeluarkan anggaran militer yang tidak kecil, seperti AS.

Negara-negara yang di-bold, yakni China, AS, India, Rusia (Lihat Kekuatan Militer Rusia),  Korut, Pakistan, Inggris, Prancis, merupakan negara yang menyatakan sebagai negara memiliki senjata nuklir. Hingga saat ini, Israel belum menyatakan memiliki senjata nuklir, namun diduga Israel memiliki senjata nuklir.

Refleksi

Meskipun Amerika memiliki teknologi perang yang canggih dan ‘mahal’,  Amerika cenderung memiliki pasukan tentara yang besar. Sedangkan Indonesia memang ‘sedikit’ berbeda. Agak dilematis, dengan tentara yang relatif kecil, ditambah dengan armada [peralatan] tempur yang minim serta rendahnya ekonomi dan pendidikan telah menyebabkan Indonesia cenderung dipandang rendah oleh negara tetangga. Hal ini-pun berdampak pada berbagai hubungan dan perundingan diplomatik yang cenderung [beberapa kali] merugikan kepentingan Indonesia. Sehingga tidak jarang Singapura, Malaysia, dan Australia memandang Indonesia dengan sebelah mata serta melakukan berbagai kebijakan yang melukai bahkan menghina martabat bangsa Indonesia.

Sebut saja kasus Sipadan, Ligitan, Ambalat, pembajakan budaya-lagu-kerajinan hingga TKI dengan kerajaan Malaysia. Begitu juga Singapura yang berani menerima pasir curian dan seludupan Indonesia dan  melindungi para koruptor yang membawa triliunan rupiah uang rakyat Indonesia. Hal serupapun datang dari Australia yang melakukan spionase di tanah Cendrawasih.  Hal ini tentu berbeda dikala pemerintah Soekarno, Indonesia menjadi ‘Macan Asia’ yang disegani.

Tapi, kita tidak perlu terlalu khawatir mengenai citra Indonesia tersebut. Tanpa kekuatan militer yang ‘kuat’, Indonesia dapat menjadi negara yang disegani tatkala ekonomi rakyatnya maju dan pendidikan yang tinggi. Hanya dua faktor itu saja, cukup membawa nama Indonesia di mata dunia.  Tapi, ironis…kedua faktor tersebut tidak pernah meningkat, bahkan cenderung menurun. Meskipun pertumbuhan ekonomi rata-rata 6% per tahun, angka ini menjadi tak begitu berarti tatkala tingkat inflasi [kenaikan harga barang] jauh diatas angka pertumbuhan ekonomi. Di tahun 2008 saja, tingkat inflasi Indonesia mencapai 11%, sangat jauh dengan angka pertumbuhan 6%. Kita tahu bahwa, pemerintah saat ini hanya mengiklan keberhasilan menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi, tapi lupa [atau dilupakan] bahwa inflasi negeri ini masih tinggi diikuti tingkat penggangguran serta meningkatknya biaya untuk melanjutkan studi.

Jika ekonomi dan pendidikan kita rendah, bisa dipastikan militer kita pun rendah. Jika militer kita rendah, maka nilai minus kita dimata duniapun bertambah….Memang masalah yang kompleks.. Namun kita berharap, negeri ini lebih serius menangani ekonomi dan pendidikan yang lebih baik. Jangan lebih mementingkan ‘pesta demokrasi’ yang menghabiskan dana, perhatian, keringat, bahkan darah [sengketa, perkelahian].

Trims
echnusa – 11 Jan 2009

* Data CSIS dan JCSS tersebut disusun dan dirilis di Wikipedia.org
**Sebagian data yang ditampilkan merupakan data perkiraan (aproksimasi) yang paling mendekati dengan realita.

Tambahan
Menimbang atas tanggapan rekan-rekan atas validias datanya, saya cantumkan hasil penelitian data dari CSIS (biro khusus dalam penelitian data) dalam bentuk pdf.
Silahkan download :
Asia (Indonesian) Armed Forces, CSIS (halaman 35)

104 Komentar leave one →
  1. chairoel permalink
    November 28, 2012 3:45 PM

    senjata toh hanya faktor pendukung menurutku,yg paling utama adlh ideologi bangsa itu sendiri,dan utamanya lagi keyakinan yg di anut,dari situlh tumbuh kuat jiwa2 perjuangan.
    jaya indonesia,jayalah islam.
    buat kawan2 yg ikut comend disini,..jgn terlalu bangga karena itu dpt mngakibatkn kesombongan,bersatu dan tentramlh..itu yg akn membuat satu rumpun bangsa mnjadi Kuat dan dihargai.

  2. Ade Chaeruddin purnama permalink
    Januari 29, 2013 12:51 AM

    Selama kita junjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa kita untuk terus maju dan saling bersinergi satu sama lain yg berdiri dan berpijak diatas nama Nusantara,. Bangsa ini akan menjadi bangsa yg kuat dan bangsa yg terhormat di dunia,..
    Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh,..
    Liat sosok proklamator kita yg dengan gigih menyatukan pulau demi pulau,menggenggam erat tangan demi tangan, memeluk erat tubuh demi tubuh,Untuk menjadi satu,. Persatuan Indonesia ( pancasila No.1 )
    Bukan senjata atau banyak’y personil,. Tapi persatuan dan sadar akan kesatuan seluruh bangsa ini di atas semua golongan.. Itu senjata paling ampuh dan paling di takuti di dunia,..
    Maju terus indonesia bersatu terus Nusantara!!

  3. jawara wasis permalink
    April 29, 2013 8:49 PM

    indonesia sekarang masih dijajah…

  4. Maesa permalink
    Mei 30, 2013 3:29 PM

    Indonesia adalah satu dari sedikit negara “demokrasi” yang sedang mengalami cobaan yg dahsyat dalam berbangsa; InsyaAllah kita berhasil mengatasi semuanya termasuk lepas dari belenggu masalah korupsi. Setelah itu kita menjadi negara yang akan disegani bukan karena banyak tentaranya, tetapi ketangguhannya menghadapi berbagai masalah. Ketika kita sudah teruji menghadapi demokrasi dan alam keterbukaan; apakah negara misalnya seperti China yang pemerintahannya otoriter akan siap bila pada saatnya “kebebasan berdemokrasi” menjadi tuntutan rakyatnya? Ingat sesungguhnya kita bansa yang besar (sejarah gemilang Sriwijaya dan Majpahit); bahkan sebenarnya kita tidak permah dijajah sampai ratusan tahun (seperti tertera pada buku sejarah). buktinya kita punya ketangguhan meski sekelompok bangsanya ada yang “mengobok-obok” dan dengki lihat saudaranya maju. kapasitas kita sebagai bangsa yang siap berada pada urutan ke-7 kekuatan ekonomi dunia sesungguhnya sudah dibuktikan di antaranya dengan menghasilkan paling banyak enterpeuner (di dunia) dan UMKM sebanyak sekitar 60 juta UMKM. itu artinya potensi kelas menengah ke atas (yang jumlahnya akan semakin banyak bahkan melampau kelas menengah di seluruh negara-negara lain di ASEAN) luar biasa dahsyat. Andai dulu kita tidak di-“obok-obon” IMF, mungkin Indonesia sudah memberikan kontribusi bagi penyediaan pesawat sekelas Super jet Sukhoi di dunia.
    Selain itu, tidak perlu kita memperbanyak jumlah tentara aktif karena faktanya anggaran pertahanan sebagain besar untuk konsumsi/gaji. Sebaiknya Undang-undang tentang “wajib militer/tentara cadangan” diwujudkan dan anggaran untuk pembelian, pengembangan dan produksi sendiri alutsista diperbesar. Pemerintah dan DPR harus mendorong bangsa kita membeli produk buatan sendiri. Anak bangsa kita itu mampu membuat mobil misalnya, kenapa tdk didorong keras untuk produksi bersama dengan prinsipal Jepang, Korea, dan lainnya. Coba sekali-kali kita lihat apa yang sudah bisa di-“ciptakan” oleh kampus-kampus PT kita; sangat luar biasa. Semuanya hanya butuh keseriusan yang lebih pemerintah, DPR, dan segenap rakyat kita termasuk para kelompk “oposisi” politik (yang mungkin tidak senang pemerintah berhasil). Kita juga haus sadar bahwa banyak negara yang tidak rela kita menjadi negara yang kuat karena hal itu akan membuat mereka (misalnya AS, Australia, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara eropa) tidak bisa “mengangkangi/menguasai” jalur strategis yang melintasi NUSANTARA . Marilah kita berpikir positif dan berdoa bagi INDONESIA JAYA

    • Gaz permalink
      Juli 30, 2013 11:31 AM

      Sangat setuju mas bro…..Jayalah Indonesiaku…

  5. April 5, 2014 3:30 PM

    Saya ingin jadi TNI AD ,saya rela mati demi bangsa dan negara..
    Saya ingin indonesia jaya dan tak terhina,HIDUP INDONESIA

  6. Januari 15, 2016 8:15 AM

    ASSALAMU ALAIKUM
    ALHAMDULILLAH HIROBBIL ALAMIN anda punya MASALAH KUANGAN ,JANGAN PUTUS ASA..
    BELIAU SIAP MEMBANTU DENGAN…
    -DANA GOIB
    -JUAL MUSUH
    -NIKAH JIN
    -UANG BALIK
    -UANG MATENG
    -MEGGNDKAN UANG
    -GENDAM PENAKLUK
    -PENGASIHAN
    -PELET HITAM
    -PELET PUTIH
    -SANTET MATI
    -ANGKA/SIO JITU
    proses cepat di jamin 100% berhasil
    hubungi BELIAU :
    KH SA’ID ABDULLAH WAHID
    (AHLI ILMU GO’IB)

    HP: 082334608008

    D/A : BATU AMPAR-GULUK GULUK –
    SUMENEP – MADURA
    JAWA TIMUR
    WASSALAM

  7. Alex permalink
    September 4, 2018 1:34 AM

    Jadi tentara aja nyogok, bagaimana bisa kuat militer indonesia

Trackbacks

  1. Jumlah Pegawai Negeri Di Indonesia Masih Sedikit | Informasi Pemerintahan dan Pendidikan

Tinggalkan komentar